Rabu, 25 Juli 2012

Pameran Q



Pameran ku:
Gradasi Warna

Alat dan bahan yang digunakan adalah :
cat air
kuas
kertas gambar

Gantungan Kunci Warna Warni



Gantungan kunci ini terbuat dari pita. 
Terdiri dari 4 warna yaitu warna merah, hijau, kuning dan biru.

Minggu, 22 Juli 2012

Anyaman three colours


Anyaman 3 colours
Perpaduan warna merah, hijau, dan kuning.

Bahan :
kertas gambar
kertas warna (merah, hijau dan kuning)
pensil
Penggaris
Cutter
Gunting


Cara Pembuatan :
- Siapkan kertas gambar kemudian beri garis.
-Beri garis sejajar dengan jarak 1 cm pada garis vertical
-Torehlah dengan mengunakan cutter secara hati-hati gunakan alat bantu penggaris besi pada permukaan yang rata
-Siapkan kertas berwarna  kemudian beri garis sejajar dengan jarak 1 cm kemudian gunting secara merata
-Buatlah pola hias pada kertas kotak-kotak misalnya seperti dibawah ini:




Rabu, 18 Juli 2012

Coretan


Gambar arsir penuh





Gambar persegi dan lingkaran untuk melatih otak kiri dan kanan



Gambar garis tanpa tepi

Kertas tempel




Aliran-aliran Seni Lukis

  • Ekspresionisme
Ciri : 
Hasil ungkapan emosi dan perasaan objeknya menyimpang dari bentuk alam, spontanitas dan kecepatan dalam melukis dana menggunakan warna secara murni. 

Pelopor:
Vincent, Van Gogh dan para pengikutnya: Emil Nolde, Karl Scmidt dan Mondesohn 
  • Realisme
Ciri: 
Mengungkapkan kejadian yang sebenarnya dengan objek lukisan tentang rakyat jelata, kemiskinan atau kepahitan hidup, penderitaan dan kesibukan – kesibukan.

Tokoh:
Gustave Courbet dan George Hendrik Breitner 
  • Improsionisme
Ciri: 
Melukis kesan alam secara langsung dan cepat berdasarkan kaidah hukum cahaya, garis kontur / blabar dan kaya dengan warna.

Pelukis
Claude Monet, Degas, Pisarro  
  • Surrealisme
Ciri: 
Objek lukisan tampak aneh dan asing seolah – olah hanya terdapat di alam impian.

Pelukis:
Salvador dali, Marc Ghagall Joan Miro. 
  • Kalsisisme
Ciri: 
Objek lukisan seperti dibuat – buat dekoratif, berkesan indah dan elok. 

Tokoh: 
Watteau, Ringaud, Viee Lebrun, Fragnorad dan Marisot Boucher
  • Naturalisme
Ciri: 
Melukis objek alam / pemandangan secara visual (forografis) tanpa ada penafsiran lain. 

Pelukis : 
Rudolf Bonnet, Le Mayeur, R. Locatelli dab Albercth Durer 
  • Neoklasisisme
cirinya objek lukisan sekitar lingungan istana dan tokoh agama, bersifat intelektual dan akademis. Semua bentuk dibatasi dengan garis nyata, berkesan tenang dan agung. Pelopornya Louis Davis kemudian dilanjutkan oleh Ingres
  • Romantisme
cirinya: bertemakan tentang cerita yang dahsyat atau kegemilangan sejarah dan peristiwa yang menggugah perasaan, emosional kaya dengan warna dan kontras cahaya, kesan gerak lebih menonjol bahkan melebihi kejadian sebenarnya. Tokohnya: Teodore Gericault, Delaxroix, Cemille Corot, Rouseau. Millet
  • Abstrak
Ciri:
Melukis hasil ungkapan batin yang tidak ada identifikasinya di dunia nyata dengan mempergunakan kesatuan garis, bidang, warna dan unsur seni rupa lainnya. 

Pelukis : 
Wassily Kadinsky, Piet Mondrin dan Malevich 
  • Dadaisme
Ciri: 
Lukisan seperti kekanak – kekanakan, nihilistic, naïf, lucu, menolak hukum seni dan keindahan. 

Pelopor:
Paul Klee  
  • Futurisme
Ciri: 
Menampilkan kesan gerak pada objek dengan cara pengulangan bentuk yang berubah - rubah arah. 

Pelukis:
G. Balla, Severini, dan Carlo Carra  
  • Kubisme
Ada dua jenis yaitu: 
- Kubisme Analitis cirinya objek lukisan menyerupai susunan balok / kubus yang berkesan 3 dimensi.
- Kubisme sintesis cirinya objek lukisan menyerupai susunan bidang trasparan yang berkesan 2 dimensi. 

Pelukis:
Pablo Picasso, George Braque, Jan Gris, dan Fernand Leger
  

Kegiatan Seni



Kegiatan yang biasa dilakukan anak :

Melukis 

Media yang digunakan untuk melukis pada anak usia dini biasanya cat air, cat minyak, finger painting, dan lain-lain.

Anak-anak membuat lukisan tentang suasana hati, baik yang muram, sendu atau bersemangat dan lucu. Biasanya suasana hati mereka disampaikan oleh warna. Mereka belajar bagaimana warna pelengkap dan sejalan dapat membantu mengungkapkanide-ide. 

Menggambar 

Menggambar adalah kegiatan coret mencoret. Kegiatan menggambar adalah bagian dari perkembangan motorik anak dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga dengan dorongan guru dan kesempatan yang diberikan anak akan termotivasi membuat gambar.

Tujuan menggambar bagi anak :

1. Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk mengekspresikan diri
2. Mengembangkan daya kreativitas
3. Mengembangkan kemampuan berbahasa
4. Mengembangkan citra diri anak


Kolase 

Kolase  adalah penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas yang diatur. Anak-anak di kelas biasanya memilih dan mengatur potongan bentuk dari kertas, kain, bahan-bahan bertekstur, lalu meletakkannya di tempat yang mereka suka. Sebagai bagian dari pengalaman mereka dapat membuat keputusan sendiri tentang penggunaan warna, ukuran dan bentuk.
Ada beberapa macam kolase yaitu:
• Kolase dengan kertas dan kain
• Kolase dengan tekstur

Lukisan jari (finger painting)

Metode atau cara dalam kegiatan finger painting :
• Menggunakan teknik basah (kertas dibasahi dulu)
• Menggunakan teknik kering (kertas tidak perlu dibasahi)

Tujuan dari finger painting adalah :
- Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot-otot
kecil dan kematangan syaraf.
- Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru). Dari warna-warna yang terang kita dapat mengetahui kondisi emosi anak, kegembiraan dan kondisi-kondisi emosi mereka.
- Mengenalkan konsep pencampuran warna primer, sehingga menjadi warna yang sekunder dan tersier.
- Mengendalkan estetika keindahan warna.
- Melatih imajinasi dan kreatifitas anak.

Membentuk 


Membentuk dapat diartikan sebagai mengubah, membangun dan mewujudkan. Bahan yang digunakan untuk membentuk adalah bahan-bahan lunak seperti tanah liat, plastisin, malam lilin, playdog dan sejenisnya.


Mencetak

Mencetak yang formal membutuhkan stempel atau pelat. Stempel memuat gambar-gambar yang diukir atau ditimbulkan, yang diberi tinta dan kemudian dipindahkan ke kertas. Stempel cetak yang paling sederhana terbuat dari Styrofoam. Selain murah juga tidak berbahaya bagi anak.

Menjiplak 


Sebelum membuat cetakan apapun, anak-anak dapat menggunakannya untuk menjiplak. Mereka cukup menempatkan sehelai kertas putih diatas permukaan pelat dan dengan krayon, menggosok-gosokannya bahkan dengan keras untuk mendapatkan gambarannya. Anak-anak merasa teknik menjiplak cukup mengagumkan dan menggunakannya dengan banyak cara.

Anak-anak dapat dengan mudah membuat banyak jiplakan yang berbeda dari obyek-obyek yang ditemukan di sekolah. Ini merupakan cara yang bagus untuk membuat anak-anak peka pada dunia sekitar mereka.
 

Perkembangan Seni Rupa Indonesia



Jaman prasejarah (Prehistory) adalah jaman sebelum ditemukan sumber – sumber atau dokumen – dokumen tertulis mengenai kehidupan manusia. Latar belakang kebudayaannya berasal dari kebudayaan Indonesia yang disebarkan oleh bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda. Agama asli pada waktu itu animisme dan dinamisme yang melahirkan bentuk kesenian sebagai media upacara (bersifat simbolisme).

1. Seni rupa jaman batu
 Pada jaman batu terbagi menjadi: 
  • jaman batu tua (Palaeolithikum), 
  • jaman batu menengah (Mesolithikum), 
  • Jaman batu muda (Neolithikum), 
  • kemudian berkembang kesenian dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar).
 
Peninggalan – peninggalannya yaitu:
a. Seni Bangunan
Manusia phaleolithikum belum meiliki tempat tinggal tetap, mereka hidup mengembara (nomaden) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food gathering) tanda – tanda adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Mereka sudah memiliki tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di di Sulawesi Selatan dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi pantai, dengan bukti – bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur berupa bukit – bukit kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapur para nelayan.

Kemudian jaman Neolithikum, manusia sudah bisa bercocok tanah dan berternak (food producting) serta bertempat tinggal tinggal di rumah – rumah kayu / bambu.

Pada jaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan – bangunan dari batu yang berukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen, sarkofaq, meja batu. 
 
 b. Seni Patung
Seni patung berkembang pada jaman Neolithikum, berupa patung – patung nenek moyang dan patung penolak bala, bergaya non realistis, terbuat dari kayu atau batu. Kemudian jaman megalithikum banyak itemukan patung – patung berukuran besar bergaya statis monumental dan dinamis piktural.

c. Seni Lukis
Dari jaman Mesolithikum ditemukan lukisan – lukisan yang dibuat pada dinding gua seperti lukisan goa di Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Irian Jaya. Tujuan lukisan untuk keperluan magis dan ritual, seperti adegang perburuan binatang lambang nenek moyang dan cap jari. Kemudian pada jaman neolithikum dan megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan – bangunan dan benda – benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif geometris atau motif perlambang).

2. Seni rupa jaman logam
Jaman batu terbagi lagi menjadi: jaman batu tua (Palaeolithikum), jaman batu menengah (Mesolithikum), Jaman batu muda (Neolithikum), kemudian berkembang kesenian dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar).